Peningkatan Kreativitas Anak melalui Monitoring Perkembangan Motorik Tangan Siswa di SDN Pangulah Utara
Kata Kunci:
Kreativitas anak (menjahit wol, kerajinan kawat bulu), motorik tangan, aktivitas kreatif.Abstrak
Kreativitas anak dan perkembangan motorik tangan memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, terutama dalam meningkatkan koordinasi motorik halus dan keterampilan sensorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode pembelajaran berbasis aktivitas kreatif dalam meningkatkan kreativitas serta memantau perkembangan motorik tangan anak melalui aktivitas menjahit dengan benang wol dan membuat kerajinan tangan dari kawat bulu. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Februari 2025 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangulah Utara dengan pendekatan observasi dan evaluasi untuk mengukur dampak metode tersebut terhadap keterampilan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kreatif ini secara signifikan meningkatkan kreativitas, ketekunan, dan koordinasi motorik halus anak. Siswa menunjukkan peningkatan dalam kontrol gerakan tangan, fokus, serta antusiasme dalam menyelesaikan tugas kreatif, yang juga mendukung perkembangan kognitif mereka. Selain itu, kegiatan ini memungkinkan anak untuk berlatih memecahkan masalah dan berpikir inovatif, menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Peningkatan keterlibatan dan motivasi siswa menegaskan efektivitas pendekatan ini dalam pendidikan dasar. Oleh karena itu, penerapan aktivitas kreatif dalam pembelajaran direkomendasikan sebagai strategi efektif untuk mendukung perkembangan anak, khususnya dalam meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas mereka.
Referensi
Dewi, K. Y. F. (2022). Mengelola Siswa dengan Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia). Daiwi Widya, 8(5), 30–41. https://doi.org/10.37637/dw.v8i5.909
Hazima, A. (2022). Efektivitas Metode Drill dalam Pengajaran Perbaikan Anak Diskalkulia. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 3(2), 338–343. https://doi.org/10.51494/jpdf.v3i2.651
Khairunisa, W., & Sopandi, A. A. (2019). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika bagi Anak Dyscalculia Kelas III di SD Negeri 01 Limau Manis. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 4(3), 19–26. https://doi.org/10.14421/jga.2019.43-03
Kurniati, A., Mulyadi, Y. B., & Sari, I. P. (2020). Kesulitan Belajar Menulis Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, 6(2), 141–148. https://doi.org/10.31932/jpdp.v6i2.848
Irdamurni, Kasiyatil, Zulmiyetri, & Taufan, J. (2018). Meningkatkan Kemampuan Guru. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 2(II), 29–32.
Loeziana, L. (2017). Urgensi Mengenal Ciri Disleksia. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 42. https://doi.org/10.22373/bunayya.v3i2.1698
Novitasari, A., & Fathoni, A. (2022). Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 5969–5975. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3168
Nuraeni, N., & Syihabuddin, S. A. (2020). Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dengan Pendekatan Kognitif. Jurnal Belaindika (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan), 2(1), 19–20. https://doi.org/10.52005/belaindika.v2i1.24
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Patricia, F. A., & Zamzam, K. F. (2019). Diskalkulia Berdasarkan Gender Pada Siswa SD di Malang. Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 8(2), 288–297.
Sari, N., Kusmana, A., & Kuntarto, E. (2020). Strategi Menangani Kesulitan Menulis (Disgrafia) Melalui Pembelajaran Partisipatif. Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 56–63. https://doi.org/10.19105/ghancaran.v2i1.3265
Setyawan, A., et al. (2020). Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, 1(1), 156–158.
Utami, F. N. (2020). Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 93–100. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.91